Menulis Buku dari Karya Ilmiah

 

Judul               : Menulis Buku dari Karya Ilmiah

Resume ke       : 6

Gelombang      : 23

Tanggal           : 29 Januari 2022

Tema               : Menulis Buku dari Karya Ilmiah

Narasumber     : Noralia Purwa Yunita, M.Pd


Alhamdulillah akhirnya sampai di pertemuan 6, genap 2 pekan ikut di Kelas Menulis bersama PGRI.

Pelatihan yang memiliki target tak mudah, bagi kami yang baru belajar menulis sekaligus mengexplore blog. Di tengah pesatnya kemajuan teknologi, di keramaian content visual yang menggairahkan.  Tapi belajar tak kenal henti, terus berjalan walau kadang tertatih. Sedikit memaksa diri untuk konsisten memperbaiki diri, menjadi tauladan bagi anak didik agar mencintai LITERASI.

Malam ini kami di temani Ibu Raliyanti sebagai moderator kami akan belajar tentang "Menulis Buku dari Karya Ilmiah" bersama Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. Seorang Guru di SMP Negeri 8 Semarang dengan seabrek-abrek aktivitas, prestasi dan karya. Baca deh profil beliau berikut.

Saya pernah baca "Kerendahan hati adalah tanda pengetahuan sejati." dan inilah kesan pertama saya dengan beliau. Mengawali Pelatihan Bu Noralia bilang "saya bukan mengisi materi  namun hanya sebatas berbagi pengalaman tentang bagaimana cara menulis buku dari karya ilmiah". 

Kami di ajak untuk flashback pengalaman pribadi baik dalam menempuh pendidikan formal maupun setelah menjadi Guru. Benar sekali yang beliau sampaikan, Saya juga salah satu di antaranya. 

Pernah buat skripsi

Pernah Buat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Sering buat laporan formal

Tapi semua hanya sekedar "tugas" dan "kewajiban". 

Skripsi; merumuskan masalah, cari solusi, implementasi, sidang, simpan di Perpustakaan, SELESAI

PTK observasi, tindakan, Seminar, simpan di Perpustakaan, SELESAI

Padahal....saat sedang berjuang menuangkan semua ide ke dalam tulisan tersebut banyak cerita bergulir, cucuran keringat bahkan air mata tak jarang mewarnai. Keinginan untuk istirahat dan menyerah sering kali datang silih berganti. Haruskah perjuangan itu berakhir di antara rak-rak buku Perputakaan, di lihat dan di baca segelintir orang. Kenapa tak di publikasikan pada masyarakat? dalam bentuk BUKU salah satunya.

Manfaat menulis Karya Ilmiah menjadi BUKU 

Dapat dibaca lebih banyak orang karena buku tersebar tidak hanya di perpustakaan.

Dapat di perjualbelikan, tentu saja akan ada keuntungan material yang kita dapatkan.

Bagi ASN (Aparatur Sipil Negara) menulis karya ilmiah akan menambah angka kredit dari Laporan PTK itu sendiri dan jika di tulis menajdi Buku maka akan mendapat angka kredit lagi dari Publikasi Ilmiah. 

Jika buku hasil konversi karya ilmiah milik kita banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama kita sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang.

Bagaimana cara mengkonversi Karya Ilmiah menjadi BUKU?   

Setelah uraian materi di atas, kita lanjut tanya jawab:

Rismaya dari Pangkalpinang, gelombang 23.

Menurut Bu Noralia, bagaimana dgn anggapan menulis buku karya ilmiah tdk menarik dan mgkin tdk terlalu banyak peminatnya bila dibandingkan dgn menulis buku2 cerita seperti novel atau buku biografi? Otomatis dari segi keuntungan atau popularitas, penulis buku ilmiah tdk terlalu banyak mendapatkannya.

💬Tiap genre buku baik itu fiksi atau non fiksi, pasti memiliki para pembacanya tersendiri bu.. Buku-buku fiksipun banyak jenisnya, ada novel, kumpulan cerpen, puisi, dll yang biasanya dibaca saat kita ingin relax, memperkuat daya imajinasi, meningkatkan motivasi, atau hanya sekedar hiburan semata.  Buku non fiksi pun juga sama, pasti tetap ada pembacanya. Contohnya saja jika kita ingin mengajar, tidak lepas dari bahan bacaan buku non fiksi. Ketika kita ingin membuat PTK misalnya, pasti mencari buku non fiksi. Saya yakin, apapun jenis bukunya, setiap buku pasti akan menemui takdir pembacanya meskipun berbeda jumlah pembacanya. Yang terpenting niat awal kita menulis adalah untuk berbagi, berbagi ilmu, berbagi pengalaman, berbagi pengetahuan. Jikalau buku tersebut ternyata banyak peminat dan dibeli banyak orang, itu berarti bonus tersendiri bagi kita 

Widuri Permata AR, S. Pd-Lombok Barat

(1) Apa kesulitan terbesar dalam menulis buku dari KTI? Bagaimana mengatasinya 

💬Kesulitan terbesar yang saya rasakan dan mungkin ini juga dirasakan oleh yang lain adalah manajemen waktu bu, hehe.. Karena sebagai seorang guru apalagi suami/istri, ada tanggung jawab lain yang harus kita selesaikan. Terkadang saya sudah membuat time schedule, namun itupun saya langgar sendiri 😅.  Semoga tidak ditiru ya.. 🤣🤣. . 

Intinya, konsekuen dan konsisten adalah kunci utama penulisan buku ini bisa selesai tepat pada waktunya. Terkadang keras pada diri sendiri itu perlu jika memang ingin berjaya 

(2) Siapa yang paling mendukung dan memotivasi ibu dalam menulis.

💬Ketika pertama kali menulis buku, tentunya om jay adalah penyemangat saya untuk menulis. Awal mula hanya ingin menulis di BLOG saja, namun ketika prof Eko hadir dan memberikan tantangan menulis buku di penerbit mayor, saya beranikan diri untuk mengikuti tantangan tersebut. Dan disinilah peran keluarga (suami + anak) sangat besar dan membantu saya. Karena jujur, tantangan tersebut membagi jadwal saya untuk keluarga. Tetapi suami terus memberikan support sehingga hasilnya juga berakhir memuaskan 😊.  

Jadi, banyak yang mendukung dan memotivasi saya untuk menulis buku hingga sekarang ini. Namun, orang terdekat tetap jadi supporter utama saya

Akhirnya selesai agenda kita malam ini, ilmu yang luar biasa. Terimakasih untuk Narasumber dan semoga kami bisa mengikuti jejaknya.



 


 


25 comments:

  1. Replies
    1. Makasih miss, semangat menulis resume buat semua

      Delete
  2. Rapi tertata..cantik..mantap Bu Yusbi..🤩🤩

    ReplyDelete
  3. Keren resumenya, semangat terus bu.

    ReplyDelete
  4. menariknya tulisan di blog ibu adalah ada tampilan lampiran slide. saya belum sempat belajar...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sambil menunggu jawaban narsum Pak, kebiasaan googling

      Delete
  5. Kreatif dan pariatif enak dilihat dan dibaca

    ReplyDelete
  6. Keren bu,,tampilannya juga beda dengan yang lain.. Yuk lanjut ke buku 🙂☺

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih ibu, masih haris belajar. Mohon bimbingannya

      Delete
  7. Muantap betul.....salam literasi

    ReplyDelete
  8. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  9. Luar biasa,...semangat terus berkarya. Salam literasi

    ReplyDelete
  10. Mantap...bu yusbi...tambah semangat

    ReplyDelete