Yogyakarta...
Kota ke-2 dalam perjalanan hidupku sebagai anak manusia. 7 tahun kurang 1 hari Aku tinggal, kuliah, bekerja bahkan mengawali biduk rumah tangga. Kota dengan segala keramahannya, aneka budaya dan kuliner yang mempesona. Kota seribu kenangan buatku, suka maupun duka.
Awal Oktober lalu Aku berkesempatan untuk kembali kesana, setelah 17 tahun pulang ke kampung halaman. Ada sih beberapa kali datang hanya beberapa hari untuk tugas atau lebih dikenal dengan sebutan DL (Dinas Luar). Senang pastinya, ada banyak rencana yang mendadak muncul dan bertebaran untuk di lakukan tapi kondisi Pandemi belum berkahir. Masih dengan segala pernak pernik regulasi dan ketentuan yang harus ikuti.
Total 23 hari disana mengikuti kegiatan Pelatihan Pengembangan Game Menggunakan Unity, bertemu dengan teman-teman dari segala penjuru nusantara dengan segala kompetensi dasar yang beragam.
Kegiatan ini terdiri dari 4 bagian:
1. Pelatihan Daring (4 hari) 5-8 Oktober 2021
2. Pelatihan Luring (12 hari) 11-22 Oktober 2021
3. Magang (8 hari) 23-30 Oktober 2021
4. Uji Kompetensi Keahlian (2 hari) 31 Oktober - 1 November 2021
5. RTL (Rencana Tindak Lanjut) dan Presentasi Project (3 hari) 3 -5 November 2021
Ternyata..oh ternyata...pelatihan kali ini sangat berbeda buat Ku.
Pertama: dari sisi kompetensi, materi yang ku ikuti adalah materi baru yang belum pernah di pelajari sebelumnya. Tapi tentu saja ingin di pelajari untuk mengikuti perkembangan teknologi.
Kedua: Pola belajar andragogi dan tutorial tambahan rata-rata berbahasa inggris, padahal ini sumpah guruku dulu "aku takkan mampu berbahasa inggris"...hehehehhe
Ketiga: Usia, jika biasanya aku ikut pelatihan sebagai anak bawang dengan usia yang terbilang lebih muda dari peserta lain kali ini aku menempati urutan ke-2 TERTUA. Wah....emak-emak era 70an "bersanding" dalam pelatihan dengan guru-guru era 90an. Benar-benar menguras tenaga, terseok di antara keinginan dan harapan untuk BISA.
Tapi...inilah perjalananku, senang bisa bertukar pemikiran dengan guru-guru muda yang hebat-hebat dan tidak "pelit" ilmu. Saling mendukung dan belajar bersama, bukan hanya saat jam diklat tapi juga malam hari untuk mengulang bahkan di hari libur seperti minggu.
Mengingat padatnya jadwal maka kami harus bisa membagi waktu agar dapat istirahat, telpon ke rumah ataupun jalan-jalan. Katanya klo ke Yogya tapi tidak mampir Malioboro belum sah😊 dan itu juga yang kami lakukan walaupun beberapa sudah pernah mampir Yogya sepertiku. Malam setelah shalat magrib kami jalan sebentar sekedar buat cuci mata dan foto-foto tentunya.
Menyempatkan diri refreshing sebelum Ujian juga kami lakukan bersama-sama. Melepas segala lelah dan mengurai ketegangan otot otak akibat jadwal yang padat. Kebersamaan ini tak luput untuk di abadikan.
Apapun agenda kami, 23 hari tentu bukan waktu yang singkat. Ada banyak rasa senang tapi mungkin terselip sedikit kegundahan. Keabadian inilah yang di tuangkan dalam video.
Selalu ada yang dikenang masa lalu, terutama yang telah menorehkan kisah mendalam. Kota kenangan. Mantap.
ReplyDeleteBener sekali bu, dan kenangan akan indah jika dibagikan dalam platform luas
Delete