Khotmil Qur'an Anakku

Aprilla Annisatushshalihah terlahir sebagai anak pertama
Kami memberinya nama dengan harapan dia akan menjadi perempuan shalihah.
Perempuan yang tunduk pada Agamanya
Perempuan yang berbakti pada kedua orang tua & mencintai adik-adiknya
Perempuan yang hormat pada Guru dan Ustad/Ustazah
Perempuan yang menjaga kehormatan suaminya (saat sudah menikah)
Perempuan yang sayang pada keluarga, saudara, dan temannya  
Perempuan yang memberi manfaat pada masyarakat dan bangsanya
Berawal dari cepatnya masuk bangku pendidikan karena tidak mau hanya makan-minum di Taman Kanak2 (TK)
Akhirnya dia bersekolah di salah satu sekolah sunnah swasta dengan perjanjian 2 tahun di kelas 1. Tak disangka dia mendapat rangking dan pihak sekolah menetapkan dia untuk naik kelas. Hal ini berlanjut hingga Madrasah Aliyah. Lulus dalam usia 17 tahun dengan status alumni COVID.19 karena kondisi Pandemi yang sedang melanda. 
Bingung...ternyata tidak. Justru situasi ini memantapkan langkahnya untuk melanjutkan kuliah di progran Takhassus Qur'an pada MA’HAD TAHFIDZ ZAHRATUL QUR’AN Bandung. Mengikuti prosedur pendaftaran dan test secara daring dan akhirnya di nyatakan LULUS. Berbekal niat dan dengan berserah pada ALLAH SWT, kami menjalani prokes untuk melakukan perjalanan ke Bandung. 
Perjalanan pertama di masa awal covid.19, dengan banyaknya prosedur baik kesehatan, perjalanan udara, darat yang semuanya sangat-sangat berbeda.
Dengan basmallah kami melangkah, Saya mengantarnya sendiri ke Bandung dengan pertimbangan masih ada prosedur serah terima ke kampus dan melengkapi kebutuhan awal mondok.
Saat itu dia dan salah satu temannya dari Jebus yang kebetulan juga satu sekolah di MA dan ibunya ikut bersama. 

20 Juli 2020 dia meninggalkan Pulau ini dengan niat menghafal Qur'an, Dengan bimbingan dari Ustadz/Ustadzah dan teman-teman santriwati Alhamdulillah malam ini 20 Januari 2022 (tepat 18 bulan) dia menyelesaikan satu cita-citanya berjuang di jalan Allah, menjadi hafidzah. 

Karena jarak yang membentang, kami hanya bisa membersamainya melalui vitual zoom meeting. 


Ku coba tahan agar tak menangis, tapi Allah berkehendak lain. Sejak awal dia membaca ta'awudz entah bagaimana air mata terus mengalir deras. Air mata bahagia, air mata haru, air mata cinta semua mengalir tanpa bisa ku hentikan.
Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar...semua terjadi karena dan atas kuasa-MU
Semoga hafalan yang telah di dapatkan bisa menjadi syafaat untuknya, orang tua dan keluarganya. Serta untuk orang-orang sekitarnya..Aamiin

No comments:

Post a Comment