Judul : Ide Menulis Bagi Guru
Resume
ke : 1
Gelombang : 24
Tanggal : 17 Januari 2022
Tema : Ide Menulis Bagi Guru
Narasumber : Wijaya Kusumah, M.Pd
Sebenarnya tahun lalu Saya pernah
mendaftar dalam pelatihan yang sama di Gel 21 &22, tetapi akhirnya harus
menyerah. Amanah baru yang Saya terima, menyita banyak waktu untuk belajar di
luar jadwal sebagai seorang Guru. Terkadang tak semua yang kita inginkan harus
tercapai dalam satu waktu, ada skala prioritas yang harus dipilih. Tapi bersyukur
tahun ini ada kesempatan untuk mengikuti dan tentu berharap bisa lebih pandai
membagi waktu antara semua amanah dan kesempatan yang ada.
Narasumber pada pertemuan ini adalah
Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd atau biasa di
sapa Omjay, Saya sering dengar namanya dari teman-teman Guru yang sudah
mengikuti Pelatihan di tahun lalu. Terbayang seorang Pendidik yang KEREN,
semangatnya membagi ilmu kepada banyak orang,dan motivasinya bagi guru melalui
banyak tulisan. Ini juga bisa di baca pada link berikut https://wijayalabs.com/about
Ditemani moderator malam ini Ibu Maesaroh
M.Pd dari Lebak Banten, nama ini juga cukup sering saya dengar dari
teman-teman. Guru muda, berbakat dan cerdas.
Judul materi malam ini “Ide Menulis Bagi Guru” cukup menggoda buat saya pribadi.
Pertama
karena profesi sebagai Guru
Kedua
yang selalu jadi alasan saya susah menulis adalah “ide”
Yuk lah…kepoin paparan dari Narsum kita
Menurut Omjay “Ide itu ada dimana-mana.
Semua ada di depan mata kita. Hanya saja kita belum terbiasa menulis. Padahal
kita bisa eksis dan narsis karena menulis”
Ide ini bisa di mulai dari diri sendiri, foto atau juga video. Bagi Guru ide itu juga bisa di dapat dari pengalaman mengajar atau kisah siswa/alumni yang sudah sukses. Nah…nah..ternyata…ide itu dekat kan….
Bagaimana cara mendapatkan ide???
Menulis tanpa ide….beneran bisa?
Mau tau caranya? Malem ini dapet bisikan
dari Narsum kita lho, “menulis tanpa ide dengan cara menuliskan apa yang anda
rasakan. Apa yang anda lakukan dan apa yang anda inginkan”. Karena menulis
sebenarnya untuk menyampaikan pesan. Pesan akan sampai jika pembaca bersedia
membaca tulisan kita hingga selesai. Untuk itu buatlah tulisan yang menarik di
alinea pertama. Mulailah menulis dengan 3 alinea, Pendahuluan, isi dan berikan
penutup.
Dan Omjay memberikan tantangan untuk membuat 3 paragraf tentang PGRI, walaupun saya tidak ikut mengirimkan tulisan. Tapi cara Omjay menyampaikan materi dengan menyisipkan tugas langsung sangat efektif.
Pesan Omjay malam ini mulailah menulis, dengan menulis kita meninggalkan jejak digital untuk anak-anak kita karena mereka hidup pada zaman digital. Menulislah dari hati maka engkau akan bertemu dengan pembaca setiamu. “Menulis itu bekerja untuk keabadian” – Wijaya Kusumah
Ada secercah harapan dengan kalimat itu, semoga dapat membuka hati & fikiran saya agar tergerak untuk menumpahkan isi kepala dalam barisan huruf, menatanya menjadi rangkaian kata dan menumbuhkan benih kerinduan untuk terus belajar istiqomah menemukan ide menulis selanjutnya.
"Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin,
akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari". - Pramoedya Ananta Toer
Rapi, cakep bu zahra...
ReplyDeleteTerimakasih ibu, masih proses belajar
DeleteWow...bagus kawan...smangattt
ReplyDeleteMakasih, semangat juga buat ibu
DeletePertama yang sduah menakjubkan. Semoga diberikan kesehatan agar kesempatan tidak melayang. Semangat terus,jangan pernah padam, karena banyak yang menunggu digoreskan dari serangkaian amanah yang diemban.
ReplyDeleteAamiin, makasih bu untuk motivasinya. Moga bisa istiqomah seperti ibu dan teman2
DeleteSungguh beruntung saya bisa mengenak orang irang hebat seperti ibu..
ReplyDeletesama2 ibu, salam kenal
DeleteBsgus.. menarik..
ReplyDeleteAlhamdulillah bisa menikmati resume Kren dan mantap. Semangat terus dan jadikan Buku solo setelah 20 materi atau lebih. Kren.
ReplyDeleteAamiin, makasih pak Dail. Mohon arahan dan bimbingannya
DeleteLuar biasa keren banget bu
ReplyDeleteTerimakasih ibu
ReplyDelete